Minggu, 23 September 2012

Suami ku berpaling ke lain hati

Banyak para istri baru menyadari kekurangan dan kelalaian nya dalam menyikapi gerak gerik suaminya yang mulai tidak respek pada istrinya. begitu dia mengetahui suami nya main dengan wanita lain dia baru kelabakan  (gelisah). terkadang istri sampai lupa diri, dia melakukan hal-hal diluar batas hingga mempermalukan dirinya di muka umum, yaitu dengan melabrak wanita yang lagi dekat dengan suaminya dimana saja. tak perduli tempat, yang penting hatinya puas. sementara masalah ini timbul bukan dengan waktu yang singkat, tapi ada prosesnya. Tapi pasangan ini saling mempertahankan egonya. karena merasa diri mereka pada benar. istri yang sudah merasa sempurna mengurus rumah tangga, sampai lupa pada dirinya sendiri, bahwa dia adalah bagaikan makanan atau minuman bagi suaminya. sedangkan suami mengadapi istri yang terlalu sibuk, misalnya mengurus anak, pergi urusan sosial, menghadiri pengajian, mengurus organisas, dan lain-lain. Membuat para suami menganggap itu sebagai kekurangan dari istrinya. Karena dia berfikir bila istrinya dirumah sibuk dengan anak-anaknya sehingga lupa mengurus dirinya terutama, menjaga penampilannya yang dulunya dia lihat istrinya seksi, langsing, selalu tampil rapi, kini di lihat sudah berubah. Seksi nya sudah hilang, langsing jadi gembrot, tampil rapi jadi kumel. Bagaiman dia mau selera untuk menikmatinya, memandang nya pun sudah malas. Karena para suami membandingkan istrinya dengan wanita-wanita yang di luar rumah. Yang selalu tampil seksi dan menarik. maklum suami lebih jauh langkahnya dari pada istri. Sementara istri yang sibuk dengan urusan sosial dia sering meninggalkan urusan yang penting dirumahnya misalnya mengurus anak, memasak, dan yang sering juga tidak memberi perhatian penuh pada anak-anak dan suminya. Hingga bila anak-anak nya pulang kerumah ibunya tidak ada karena urusan sosial itu tidak mengenal waktu. Bisa saja waktunya mendadak untuk urusan ini. sampai suaminya pulang pun kadang istrinya belum ada. Dan timbullah rasa malas tuk cepat pulang kerumah. bagi anak-anak dan suami, karena dirumah tidak ada seorang ibu atau istri yang menunggu kehadiranny. Akhirnya banyak anak-anak yang nongkrong dulu atau berkeliaran di luar rumah. Dan suami pun memperlambat jam pulangnya kerumah, dengan jalan, ngobrol di cafe, dan sebagainya. Hingga mereka menyadari kalau dia harus pulang. dan istrinya dan istri yang tujuannya baik untuk menghadiri pengajian pun ada kalanya masih punya kekurangan dalam keluarganya terutama terhadap suaminya. Ketika semua anggota keluarga pergi dengan urusan masing-masing baik anak maupun suami istri atau ibu juga bersiap siap untuk pergi kepengajian. dengan persiapan seadanya misalnya  masak, makanan yang cepat saji dan meninggalkan pekerjaan rumah yang belum di selesaikan yang penting dia bisa menghadiri pengajian itu sampai seorang ibu atau istri lupa untuk memperaktekannya di keluarganya. Karena dia cuma dapat teori-teori saja yang didengar dari ceramah-ceramah agama. Tapi tidak bisa menjalankan dalam kehidupan sehari-hari. Karena kurangnya kebersamaan dalam keluarga. maka istri tidak mengetahui karakter anggota keluarganya terutama suaminya karena suami adakalanya tidak mau di ajarkan oleh istri. apalagi cara memberitahunya kurang pas waktunya. begitu juga dengan anak-anaknya seibu susah sekali membuat anak-anaknya mengerti tentang kebaikan. akhirnya banyak anak dan suami yang  tidak  sejalan dengan apa yang diharapkan oleh istri dan ibunya. dan suami menganggap masalah ini istrinya yang lebih tau soal agama dari pada dia tidak mau cari tahu tentang agama, istri yang sibuk berorganisasi tau karir kadang lupa dengan kodratnya yang di dapur, sumur dan kasur. Istri lebih sering berada diluar rumah ketimbang dirumah. organisasi berasil di jalankan, tetapi rumahnya berantakan karena sering di tinggalkan. oleh sebab itu marilah para ibu dan istri kita jalankan aktifitas kita sesuai dengan kemampuan dan suwajarnya jangan terlalu berlebihan dan lupa dengan diri kita sendiri karena kita bagaikan, perhiasan, hidangan, dan pakaian untuk suami kita. dan begitu juga kita bagaikan embun penyejuk, lautan kasih sayang, dan guru bagi anak-anak kita. Agar anak dan suami merasa damai bila berada dirumah dan dekat dengan kita.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar